Rabu, 31 Maret 2010

Bhineka Tunggal Ika

Pancasila Bukanlah sebuah ideologi biasa melainkan sebuah kumpulan-kumpulan nilai-nilai yang dimiliki Indonesia dari berbagai macama budaya, agama, ras, suku sehingga menjadi sebuah wadah yang memiliki pengertiaan yang berdasarkan prinsip-prinsip humanitas, unitas dan kontekstualitas. Semboyan Bhineka Tunggal Ika bukanlah semboyan isapan jempol belaka, melainkan sebuah pernyataan yang memiliki makna etika multikulturalisme yang mengacu pada penghargaan terhadap keadaan yang beragama khususnya Indonesia terlepas dari pengakuan atas kebenaran atas sebuah kebudayaan. Oleh karena itu kita sebagai generasi penerus bangsa Indonesia harus meneruskan dari cita-cita Pancasila tersebut. Sesungguhnya perbedaan tidak harus selalu melahirkan perpecahan misalnya contoh dalam masyaraka Jawa dikenal istilah gotong royong yang berarti bahwa dengan perbedaan kita bisa melakukan perbuatan yang positif dalam mencapai suatu tujuan demi kepentingan bersama. Perbedaan tidak melulu menimbulkan kerisauan seperti apa yang terjadi di dunia ini, sebuah contoh besar kita lihat di daerah Timur Tengah pertikaian antara Palestina yang dilabeli Hamas melawan militer Israel yang dianggap sebagai negara Zionis. Perbedaan diantara keduanya tidak menghasilkan sebuah keadaan yang nyaman, aman dan sejahtera bagi para penduduknya melainkan hanya menguntungkan sebagian kepentingan dari antara kedua belah pihak. Untuk kita sebagai Bangsa Indonesia harusnya bersyukur akan ideologi dan pandangana hidup kita yaitu "Pancasila" dimana ideologi yang ditawarkan sangat berbeda dengan ideologi yang dominan di negara lainnya seperti Liberalisme, Sosialisme, Komunisme dan Theologisme. Apabila kita telusuri Pancasila dari Kacamata Filsafat. Pancasila meliputi hal dari semua ideologi yang ditawarkan bahkan Panacsila bersifat terbuka dan fleksibel terhadapa masukan-masukan dari luar selama itu tidak bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar