Minggu, 17 April 2011

Peluru Cinta

Suatu hari di waktu yang senggang aku menonton sebuah film berjudul Seven. Film yang dibintangi oleh Brad Pitt itu menceritakan tentang kisah pembunuhan berencana yang terjadi di kota Metro New York Amerika Serikat. Dalam film Brad Pitt berperan menjadi David Mills sebagai Detektif kepolisan setempat. Dan dia baru saja dipindah tugaskan dari tempat kerja sebelumnya untuk menggantikan Morgan Freeman sebagai William Somerset selaku detektif senior yang akan pensiun di kesatuannya.

Film bergenre thriller ini memiliki akhir yang mengguncang jiwa David Mills selaku penyidik dari kasus pembunuhan berantai. Dia kehilangan seorang istri tercintanya yang telah dibunuh oleh John doe pembunuh yang diincar Somerset dan Milss. John melakukan pembunuhan berdasarkan urutan tujuh dosa yang berbahaya yang dikutipnya dalam buku Thomas Aquinas. Tracy Istri dari Mills sendiri adalah korban ke-enam karena termasuk kategori dosa yang ke enam yaitu "envy' artinya iri hati, sebagai pembunuh John sangat mengaggumi Milss sebagai lelaki yang hidupnya bahagia. Disitulah John memotong kepala Tracy yang dijadikan perhiasan untuk diberikan kepada Milss. semua itu hanya bertujuan agar Milss membunuh John dengan tangannya sendiri karena memang semua itu adalah bagian dari rencana John. Jika semuanya berjalan sesuai rencana maka semua maksud dari rencana pembunuhnnya itu dikatakan berhasil. Perbuatan yang dilakukan John itu telah memancing kemarahan dari Mills selaku aparat penegak Hukum, sebabnya amarah adalah dosa terakhir yang ingin dibuktikan oleh John Doe. Dan akhirnya Mills memberondong kepala John dengan pistol yang digenggamnya.

Setelah melihat film itu terlintas sesaat perkataan dari seorang temanku pada hari minggu 10 April 2011. Dia mengatakan jika aku sangat cinta mati terhadap seorang wanita, sebut saja dia Ayu. Sesaat terpikir olehku jika diriku merasakan kejadian seperti david David Mills maka aku juga akan membunuh John dengan tanganku sendiri. Suatu saat ketika aku masih menjalin hubungan dengan wanita yang sangat aku cintai itu, aku hampir memiliki perasaan yang sama dengan David Mills, tetapi pembunuhan spontan itu tak sempat dilakukan olehku sebab memang saat itu aku masih berpikir sehat.

Sekitar satu tahun yang lalu pada Januari 2010 aku kehilangan seorang wanita yang sangat aku sayang dan cintai lebih dari apapun. Aku kehilangan dirinya bukan berarti secara fisik tetapi secara batin, dia meninggalkanku begitu saja dengan alasan "sudah nggak sayang lagi."Spontan perkataan itu memang menusuk dalam-dalam ke hatiku hingga rasanya aku tak ingin hidup lagi. Perasaan jiwa dan hati saat itu ingin membunuh orang yang ditengarai menjadi biang kerok hancurnya kisah kasihku. aku berasumsi bahwa ada orang ketiga dalam hubunganku.Dan bahwa memang pada saat itu saya merasakan hal yang sama dengan David Mills.

Seandainya aku memegang pistol yang berisi peluru, pasti akan kutembakkan secara memabi buta ke arah kepala orang yang menjadi sebab musabab semua itu. Perasaan cinta mati itu memang sempat aku lewati, alami dan lalui. sekarang aku hanya bisa pasrah terhadap keadaan, biarkan Allah yang menentukan sedangkan aku kini hanya berusaha menjadi yang terbaik bagi siapapun terutama untuk pasangan halalku kelak nanti. Dan tentunya pasti jika memang semua itu sudah dikehendaki dan terjadi pada diriku, dengan siapapun aku terima dengan hati ridlo dan ikhlas tetapi tanpa menggunakan ataupun memakai kalimat cinta mati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar